Pikiran"selalu merasa kurang" itu juga salah satu tanda istri kurang bersyukur. Istri yang bersyukur adalah istri yang selalu berusaha mencukupkan kebutuhan keluarga sesuai dengan penghasilan suami. Allah ta'ala sangat membenci istri yang tidak bersyukur kepada pemberian suaminya. Rasulullah SAW bersabda seperti yang tertuang dalam HR.
KisahOrang-Orang Beruntung Yang Selamat Dari Bencana Alam Dahsyat. by Adi Nugroho May 22, 2015, Orang Yang Selamat Setelah Terjebak 2 Bulan Dalam Mobil Tertimbun Salju. Apa yang dilakukan alam selalu tidak terduga. Yang bisa kita lakukan adalah selalu berhati-hati dan mawas diri. Karena tugas manusia adalah bersyukur dari apa yang
KisahMereka yang Tidak Mau Bersyukur. By alhurriyyah March 23, 2014. May 4, 2014. Artikel Islami, Cerpen Islami, Inspiring People, Karya, Sejarah. Ada kisah tiga orang dari Bani Israil, ketiganya diberi ujian harta oleh Allah. Ketiganya sama-sama sukses, namun dua orang enggan bersyukur dan menganggap nikmat adalah karena hasil usahanya.
« Kisah Pak Tua yang Selalu Bersyukur » Abu Ibrahim bercerita : Suatu ketika, aku jalan-jalan di padang pasir dan tersesat tidak bisa pulang. Di sana kutemukan sebuah kemah lawas, kuperhatikan
Lalumereka berkata, "Bukalah wajah orang itu, siapa tahu kami mengenalnya!", maka akupun membuka wajahnya, lalu merekapun bersungkur mencium keningnya, mencium kedua tangannya, lalu mereka berkata, "Demi Allah, matanya selalu tunduk dari melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah, demi Allah tubuhnya selalu sujud tatkala orang-orang
Ketikaaku membuka penutup wajahnya, tiba-tiba mereka tersentak, lalu mencium dan menangisinya, dan berkata, "Subhanallah, wajah yang senantiasa bersujud kepada Allah. Mata yang selalu menunduk atas apa yang diharamkan Allah. Tubuhnya selalu sujud tatkala orang-orang dalam keadaan tidur". Aku pun bertanya, "Kalian kenal dengan laki-laki ini?"
. “Fadi” merupakan seorang pemuda yang sholih, setelah tiga tahun dari pernikahannya ia di karuniai dengan anak kembar, satu laki-laki dan satu perempuan, ia sangat bersyukur kepada Allah SWT. Setelah bertahun-tahun, ia mengamati putranya, yang selalu merasa tidak puas dalam banyak hal dan selalu mengeluh dalam hidupnya, tidak seperti saudari perempuannya, yang selalu memuji serta bersyukur kepada Allah dan berusaha untuk menyenangkan kedua orang tuanya, dan Orang tuanya pun sering meminta dari anak laki-laki mereka agar melihat adiknya, dan mencontoh bagaimana dia menerima setiap masalah dengan kepuasan dan lapang hati, serta menerima ketetapan Allah dalam segala hal, tetapi dia tetap pada keadaanya dan menghiraukan ucapan kedua orang tuanya. Ketika waktu kelulusan kedua putra putinya di sekolah menengah, sang ayah memutuskan untuk memberi mereka hadiah yaitu jalan-jalan ke salah satu pantai, dan saat mereka pergi, mobil yang dikendarai pun meliuk dari jalan dan menabrak tiang penerangan, putra nya mengalami patah kaki, sedangkan sang putri lengannya patah, lalu sang ayah terkejut ketika mendengar putrinya banyak memuji nama Allah dan terus bersyukur serta mengingatkan saudaranya yang berteriak dan menangis dengan hadist Rasulullah SAW “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” Pada waktu tersebut, sang keluarga masuk ke rumah sakit, sang putri sudah menjalani pengobatan pada lengannya dan begitu pula pada kaki sang putra, dan sang putri terus merasa bersyukur kepada Allah, tetapi sebaliknya sang putra malah menangis sambil berkata aku mengalami apa yang tidak di alami orang lain,, aku telah kehilangan impian ku untuk menjadi pemain sepak bola. Sang Putra yang masih sedih malah menyalahkan ayahnya sebagai penyebab lukanya yang membuatnya duduk di rumah saja, lalu sang ayah mengajak nya untuk menonton pertunjukan film untuk pertama kalinya, dan di bioskop orang-orang berkumpul dan duduk di tempatnya masing-masing. Ketika film dimulai dan muncul layar yang menunjukkan atap sebuah ruangan, baru berjalan enam menit, layar menunjukkan adegan yang sama tanpa ada perubahan, sehingga sang anak pun murka, mengeluh, merasa bosan dan berteriak bahwa dia membuang-buang waktunya yang berharga untuk menonton film yang buruk ini, ia meminta kepada ayahnya agar bisa keluar, namun tiba-tiba kamera film berpindah ke bawah dan muncullah cuplikan seorang penyandang cacat sepenuhnya, anak yang lumpuh dan berbaring di tempat tidurnya serta tidak dapat menggerakkan lehernya secara permanen, di akhir film pun tertulis Kami hanya menunjukkan delapan menit saja, dan kau tak sanggup untuk memperhatikannya? maka dari itu sebaiknya kau tau betapa sangat berharganya dirimu sekarang ini, maka bersyukurlah kepada Allah. Sang anak itu pun menangis, dan berteriak di hadapan ayahnya serta meminta maaf kepadanya, dirinya tahu bahwa sang ayah jauh lebih baik daripada yang lain. Semenjak hari itu ia mulai bersimpati kepada orang yang kurang baik nasibnya darinya, dan tidak memandang iri pada mereka yang lebih tinggi.
- Baru-baru ini viral di media sosial twitter, video yang di unggah AZ pemilik akun _AZ69 pada Sabtu, 18/4/2020. Dalam video yang berdurasi 32 detik itu terlihat seorang bocah lelaki berusia tujuh tahun sedang mendorong ayahnya dari kursi roda di pinggir jalan, diketahui sang ayah mengalami disabilitas. Jalanan itu pun terlihat sepi di sekitar KL, Malaysia. Awalnya, video dimulai dengan menunjukkan seorang pria mengemudi di jalan dengan dua temannya. Mereka memberi makan orang-orang yang membutuhkan di pinggir jalan. Ketika pengemudi melihat seorang anak lelaki mendorong seorang pria yang lebih tua di kursi roda, dia melambat dan bertanya apakah lelaki itu ingin makan, dan dia menjawab ya. Tim kemudian turun dari mobil dan memberi mereka dua botol air dengan dua bungkus beras. Bocah lelaki kurus bertanya kepada ayahnya apakah itu cukup atau tidak dan ayahnya berkata, "Ya, sudah cukup. Kita harus meninggalkan beberapa untuk yang lain karena masih banyak orang yang belum mendapatkannya," ujar pria yang mengalami disabilitas fisik. Bocah lelaki itu tampak menggaruk kepalanya karena malu dan mengambil posisi di belakang kursi roda ayahnya dan kemudian dia terus mendorongnya ke tempat tujuan. • Menurut Survei, Israel Posisi 1 dari Daftar 40 Negara Teraman di Dunia saat Pandemi Corona • Dituduh Sebabkan Malapetaka Global, Jerman Tuntut China Ganti Rugi Triliun Atas Kasus Corona • Tarhib Ramadhan di Tengah Pandemi Corona, Dari Gotong Royong Hingga Bagi Sembako dan Ikan Segar Menurut tweet yang diunggah AZ, dikatakan bahwa kaki pria itu telah patah sekitar 10 tahun yang lalu, dan sekarang batang logam yang pernah menggantikan tulangnya juga patah. Satu-satunya hal yang membantu pria itu adalah kursi roda dan seorang putranya. Dilansir dari World Of Buzz, bahwa AZ telah mendatangi kediaman lelaki disabilitas tersebut. Ternyata, rumahnya berada di deretan beberapa toko dan hanya terdapat satu buah kasur.
Abu Qilabah, Mengajarkan Sabar Dan Syukur Kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسيTim Majalah As-SunnahEditor Eko Haryanto Abu Ziyad2013 - 1435أبو قلابة درس في الصبر والشكر باللغة الإندونيسية »فريق مجلة السنةمراجعة أبو زياد إيكو هاريانتو2013 - 1435Abu Qilabah, Mengajarkan Sabar Dan Syukur Kepada Allah Shubhanahu wa ta’allaSegala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam beserta keluarga dan seluruh yang sering mengamati isnad hadits, nama Abu Qilabah tidaklah asing, karena sering disebutkan dalam isnad-isnad hadits. Terutama, karena ia seorang perawi yang meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik. Sahabat ini merupakan salah seorang dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits-hadits Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam. Oleh karena itu, nama Abu Qilabah sering disebut secara berulang-ulang, seiring diulangnya nama Anas bin Malik. Ibnu Hibban di dalam ats-Tsiqot menyebutkan kisah menakjubkan tentangnya, yang menunjukan kekuatan keimanan Abu Qibalah kepada Allah Shubhanahu wa ta’ bernama 'Abdullah bin Zaid al Jarmi, salah seorang dari para ahli ibadah dan ahli zuhud yang berasal dari al Bashroh. Beliau meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik dan sahabat Malik bin al Huwairits Radhiyallahu anhuma. Beliau wafat di Negeri Syam pada tahun 104 Hijriah, yaitu pada masa kekuasaan Yazid bin 'Abdil-Malik.'Abdullah bin Muhammad berkata Aku keluar menuju tepi pantai untuk memantau kawasan pantai dari kedatangan musuh. Tatkala tiba di tepi pantai, tiba-tiba aku telah berada di sebuah dataran lapang di suatu tempat di tepi pantai. Di dataran tersebut ada sebuah kemah, yang di dalamnya terdapat seseorang yang telah buntung kedua tangan dan kedua kakinya. Pendengarannya telah lemah dan matanya telah rabun. Tidak satu anggota tubuhnyapun yang bermanfaat baginya, kecuali lisannya. Orang itu berkata, "Ya, Allah. Tunjukilah aku agar aku bisa memuji -Mu, sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan Engkau sungguh telah melebihkan aku di atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan."'Abdullah bin Muhammad berkata,"Demi Allah, aku akan mendatangi orang ini, dan aku akan bertanya kepadanya bagaimana ia bisa mengucapkan perkataan ini. Apakah ia memahami dan mengetahui yang diucapkannya itu? Ataukah ucapannya itu ilham yang diberikan kepadanya?" Akupun mendatangi, lalu mengucapkan salam kepadanya. Kukatakan kepadanya "Aku mendengar engkau berkata 'Ya, Allah. Tunjukilah aku agar aku bisa memuji -Mu, sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan Engkau sungguh telah melebihkan aku di atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan'. Nikmat manakah yang telah Allah Shubhanahu wa ta’alla anugerahkan kepadamu, sehingga engkau memuji -Nya atas nikmat tersebut? Kelebihan apakah yang telah Allah Shubhanahu wa ta’alla anugerahkan kepadamu, sehingga engkau menysukurinya?" Orang itu menjawab Tidakkah engkau melihat yang telah dilakukan Robbku kepadaku? Demi Allah, seandainya Ia mengirim halilintar kepadaku sehingga membakar tubuhku, atau memerintahkan gunung-gunung untuk menindihku sehingga menghancurkan tubuhku, atau memerintahkan laut untuk menenggelamkan aku, atau memerintahkan bumi untuk menelan tubuhku, maka tidaklah semua itu, kecuali semakin membuat aku bersyukur kepada -Nya, karena Ia telah memberikan kenikmatan kepadaku berupa lidahku wahai hamba Allah Shubhanahu wa ta’ala. Engkau telah mendatangiku, maka aku perlu bantuanmu. Engkau telah melihat keadaanku. Aku tidak mampu untuk membantu diriku sendiri atau mencegah diriku dari gangguan. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku memiliki seorang anak yang selalu melayaniku. Saat tiba waktu sholat, ia mewudhukan aku. Jika aku lapar, ia menyuapiku. Jika aku haus, ia memberi aku minum. Namun sudah tiga hari ini aku kehilangan dirinya, maka tolonglah engkau mencari kabar tentangnya. Semoga Allah Shubhanahu wa ta’alla merahmati engkau. Aku berkata,"Demi Allah, tidaklah seseorang berjalan menunaikan keperluan seorang saudaranya, dan ia memperoleh pahala yang sangat besar di sisi Allah Shubhanahu wa ta’alla, lantas pahalanya lebih besar dari seseorang yang berjalan untuk menunaikan keperluan dan kebutuhan orang yang seperti engkau," maka akupun berjalan mencari anak orang tersebut, hingga tidak jauh dari tempat itu, aku sampai di suatu gudukan pasir. Tiba-tiba aku mendapati anak orang tersebut telah diterkam dan dimakan binatang buas. Akupun mengucapkan inna lillah wa inna ilaihi roji'un. Aku berkata,"Bagaimana aku mengabarkan kejadian ini kepada orang tersebut?"Tatkala aku tengah kembali menuju orang tersebut, maka terlintas di benakku kisah Nabi Ayyub Alaihissallam. Begitu aku menemui orang tersebut, maka akupun mengucapkan salam kepadanya. Dia menjawab salamku dan bertanya,"Bukankah engkau orang yang tadi menemuiku?" Aku menjawab,"Benar."Ia bertanya,"Bagaimana dengan permintaanku kepadamu untuk membantuku?" Akupun berkata kepadanya,"Engkau lebih mulia di sisi Allah Shubhanahu wa ta’alla ataukah Nabi Ayyub Alaihissallam ?"Ia menjawab,"Tentu Nabi Ayyub Alaihissallam."Aku bertanya,"Tahukah engkau cobaan yang telah diberikan Allah Shubhanahu wa ta’alla kepada Nabi Ayyub? Bukankah -Dia telah mengujinya dengan hartanya, keluarganya, serta anaknya?"Orang itu menjawab,"Tentu aku tahu."Aku bertanya,"Bagaimanakah sikap Nabi Ayyub dengan cobaan tersebut?"Ia menjawab,"Nabi Ayyub bersabar, bersyukur, dan memuji Allah Shubhanahu wa ta’alla."Aku berkata,"Tidak hanya itu, bahkan ia dijauhi oleh karib kerabatnya dan sahabat-sahabatnya." Ia menimpali,"Benar."Aku bertanya,"Bagaimanakah sikapnya?" Ia menjawab,"Ia bersabar, bersyukur dan memuji Allah Shubhanahu wa ta’alla."Aku berkata,"Tidak hanya itu, Allah Shubhanahu wa ta’alla menjadikan ia menjadi bahan ejekan dan gunjingan orang-orang yang lewat di jalan, tahukah engkau tentang hal itu?" Ia menjawab,"Iya."Aku bertanya,"Bagaimanakah sikap Nabi Ayyub?"Ia menjawab,"Ia bersabar, bersyukur, dan memuji Allah Shubhanahu wa ta’alla. Langsung saja jelaskan maksudmu. Semoga -Dia merahmatimu."Aku pun berkata,"Sesungguhnya putramu telah aku temukan di antara gundukan pasir dalam keadaan telah diterkam dan dimakan binatang buas. Semoga Allah Shubhanahu wa ta’alla melipatgandakan pahala bagimu dan menyabarkan engkau." Orang itu berkata,"Segala puji bagi Allah Shubhanahu wa ta’alla yang tidak menciptakan bagiku keturunan yang bermaksiat kepada -Nya, lalu Ia menyiksanya dengan api neraka," kemudian ia berkata,"Inna lillah wa inna ilaihi roji'un," lalu ia menarik nafas yang panjang, kemudian meninggal dunia. Aku berkata,"Inna lillah wa inna ilaihi roji'un."Besar musibahku, orang seperti ini, jika aku biarkan begitu saja, maka akan dimakan binatang buas. Dan jika aku hanya duduk, maka aku tidak bisa melakukan apa-apa [1] .Lalu akupun menyelimutinya dengan kain yang ada di tubuhnya, dan aku duduk di dekat kepalanya sambil menangis. Tiba-tiba datang kepadaku empat orang dan berkata kepadaku "Wahai 'Abdullah. Ada apa denganmu? Apa yang telah terjadi?" Akupun menceritakan kepada mereka yang telah aku alami. Lalu mereka berkata,"Bukalah wajah orang itu, siapa tahu kami mengenalnya!" Akupun membuka wajahnya, lalu merekapun bersungkur mencium keningnya, mencium kedua tangannya, lalu mereka berkata "Demi Allah, matanya selalu tunduk dari melihat hal-hal yang diharamkan –Nya. Demi Allah, tubuhnya selalu sujud tatkala orang-orang dalam keadaan tidur".Aku bertanya kepada mereka "Siapakah orang ini. Semoga Allah Shubhanahu wa ta’alla merahmati kalian?" Mereka menjawab,"Abu Qilabah al Jarmi sahabat Ibnu 'Abbas. Dia sangat cinta kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam," lalu kamipun memandikan dan mengafaninya dengan pakaian yang kami pakai, lalu kami menyolati dan usai merekapun berpaling pulang, dan akupun pergi menuju pos penjagaanku di daerah perbatasan. Tatkala malam hari tiba, akupun tidur. Aku melihat di dalam mimpi, ia berada di taman surga dalam keadaan memakai dua lembar kain dari kain surga sambil membaca firman Allah Shubhanahu wa ta’allaقال الله تعالى ﴿ سَلَٰمٌ عَلَيۡكُم بِمَا صَبَرۡتُمۡۚ فَنِعۡمَ عُقۡبَى ٱلدَّارِ ٢٤ ﴾ [الرعد 24]"Salamun 'alaikum bima shabartum" [keselamatan bagi kalian dengan masuk ke dalam surga karena kesabaran kalian], maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. [ar-Ra'd/1324].Aku bertanya kepadanya,"Bukankah engkau adalah orang yang aku temui?"Ia menjawab,"Benar."Aku berkata,"Bagaimana engkau bisa memperoleh ini semua?" Ia menjawab,"Sesungguhnya Allah Shubhanahu wa ta’alla menyediakan derajat-derajat kemuliaan yang tinggi, yang tidak bisa diperoleh, kecuali dengan sikap sabar tatkala ditimpa bencana, dan rasa syukur tatkala dalam keadaan lapang, dan tenteram bersama dengan rasa takut kepada -Nya, baik dalam keadaan sendirian maupun dalam keadaan di depan khalayak ramai."Diterjemahkan oleh Abu Abdil-Muhsin, dari Kitab ats-Tsiqot, karya Ibnu Hibban. Tahqiq as-Sayyid Syarofuddin Ahmad, Penerbit Darul Fikr, Jilid 5 halaman 2-5 [Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XI/1428H/2007. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016] _______ Footnote [1] Hal ini, karena biasanya daerah perbatasan jauh dari keramaian manusia. Dan kemungkinan 'Abdullah tidak membawa peralatan untuk menguburkan orang tersebut. Sehingga, jika ia hendak pergi mencari alat untuk menguburkan orang tersebut, maka bisa saja datang binatang buas memakannya. Wallahu a'lam.
Kisah Web – Contoh kisah bersyukur bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk menyikapi keterbatasan yang dirasakan dalam hidup. Sebab, selalu saja ada perasaan kurang walau kenyataannya banyak nikmat yang sudah terlalu sibuk untuk mencari yang belum ada, sehingga lupa mensyukuri rezeki yang telah didapat. Bahkan ada golongan manusia yang sama sekali tidak memiliki rasa syukur atas rezeki. Namun ada golongan manusia yang pandai menyikapi hidup. Mereka selalu memaknai jalan hidup dan apa yang ia miliki sebagai karunia, sehingga mereka selalu bersyukur dalam keadaan apapun. Seperti kisah berikut ini;Dikisahkan terdapat seorang lelaki kaya raya sedang duduk didepan rumahnya, ia memandang ke arah jalanan. Matanya kemudian tertuju pada satu titik,ia melihat seorang lelaki mengambil sesuatu dari tong sampah, si kaya itu kemudian berkata syukurlah saya tidak yang miskin itu kemudian berjalan, ia memandang sekelilingnya dan melihat seorang pengemis telanjang di jalanan. Si miskin itu pun berucap, syukurlah saya miskin, tetapi saya tidak menjadi pengemis yang ada di jalanan kemudian melihat ambulan melintas yang sedang membawa orang sakit. Ambulan berhenti di lampu merah dan nampak jelas pasiesn yang merintih kesakitan. Pengemis ini lalu berkata, syukurlah saya masih dalam keadaan sehatKemudian orang sakit tiba dirumah sakit, dengan penderitaan atas penyakit yang ia derita ia pun menangis kesakitan. Namun disana ia melihat melihat troli membawa mayat keluar dari kamarnya. Ia mengatakan, syukur alhamdulilah saya masih diberi kesempatan dalam perjalanan ini hanya orang mati itu saja yang sudah tidak bisa bersyukur. Lalu, sudahkah Anda bersyukur hari ini ? Jangan sia-siakan waktu untuk bersyukur atas nikmat yang telah melekat padamu. Bersyukurlah karena kita masih diberi kesempatan untuk bahwa rumus bahagia adalah bersyukur. Beban hidup yang terasa berat bisa berangsur mengurang jika anda pandai mensyukuri kehidupan. Sebaliknya, jika rasa syukur dalam diri hilang, maka yang dirasakan hanyalah kurang dan haus akan dunia saja. Padahal kita paham bahwa perut dan hasrat manusia tidak akan pernah puas sampai iya tertimbun oleh tanah.
3 Cerita Motivasi Hidup untuk Selalu Bersyukur Banyak yang bilang bahwa kita harus selalu bersyukur setiap waktu. Namun, kenyataannya terkadang kita tidak mensyukuri segala hal yang dimiliki dan cenderung menyalahkan hidup. Beberapa cerita motivasi hidup berikut ini akan mengingatkan kita untuk selalu bersyukur dalam keadaan apa pun. Cerita Motivasi Hidup Seorang DifabelMaya lahir sebagai seorang yang difabel. Ia harus menggunakan kursi roda karena kedua kakinya cacat sejak lahir. Namun, semangat hidupnya tak pernah padam. Ia bahkan mampu menjalankan usaha florist yang cukup sukses di Jakarta. Seseorang pernah bertanya kepadanya, “Apakah kamu tidak merasa malu atau kesal dengan keadaanmu sekarang?” Maya tidak marah mendengar pertanyaan tersebut. Ia malah menjawab sambil tersenyum, “Hidupku berharga di mata Tuhan. Bunga Bakung di taman saja diberi keindahan oleh-Nya, tentu saja Tuhan lebih mengasihiku dibanding Bunga Bakung tersebut, bukan? Jika Tuhan saja mengasihiku, bagaimana bisa aku tidak mengasihi diriku sendiri?” Cerita Motivasi Hidup Seorang Istri SetiaCerita motivasi hidup ini datang dari seorang istri cantik yang solehah, Dara. Di usianya yang sudah kepala 3, ia tetap nampak seperti gadis berusia 20-an. Jika ingin mencari suami yang lebih kaya, ia pasti bisa. Saat suaminya pergi merantau ke luar pulau untuk mencari nafkah, Dara tetap setia. Hidupnya bukan tanpa godaan. Para pejabat kaya di kampung banyak yang merayunya. Bahkan, ada yang tak segan menawarinya untuk jadi istri simpanan dengan jaminan kebutuhan lahir batinnya akan terpenuhi. Ibunya pun pernah bertanya, “Ra, mumpung masih muda, apa kau tidak ingin cerai dan menikah lagi dengan pria yang lebih mapan?” Dara menjawab, “Pria mapan dan kaya banyak, Bu. Tapi pria yang bisa menjadi imam yang baik, setia, dan cinta keluarga seperti Mas Pras itu tak banyak. Aku bersyukur bisa dicintai dan mencintai Mas Pras, Bu.” Cerita Motivasi Hidup Seorang Ibu“Bu, wajarkah jika aku ingin seperti teman-temanku? Punya uang banyak, naik mobil ke mana-mana, dan bisa berlibur ke luar negeri setiap tahun.” kata Atik pada suatu sore. Ibunya terperangah mendengar pertanyaan polos putrinya. “Wajar saja, Tik. Tapi coba kamu lihat langit itu. Apakah indah?” tanya ibu sambil menunjuk langit sore yang nampak indah dengan gradasi warna jingga dan merah. “Tentu saja indah, Bu,” jawab Atik. “Nah, jika Atik memandang terus ke langit untuk mengaguminya, Atik pasti tidak tahu bahwa di depan ada jalanan yang berlubang. Karena terus melihat ke atas, Atik bisa jatuh terjerembab ke lubang itu.” Atik bertanya, “Maksudnya apa, Bu?” “Langit memang indah, tapi Atik tetap harus berjalan sambil melihat ke bawah untuk menghindari lubang dan lumpur di jalan. Sama dengan kehidupan, jika kita terus melihat orang-orang yang lebih beruntung dari kita, maka kita bisa jatuh terjerembab. Oleh karena itu, berjalanlah sambil melihat ke bawah karena di bawah kita masih banyak orang yang tidak lebih beruntung dari kita.” Kehidupan memang sering kali membuat kita lupa atau tidak sempat untuk bersyukur. Bersyukurlah atas segala yang kita miliki hingga saat ini. Baik itu adalah kehidupan, raga, keluarga, harta, dan hal lainnya yang ada pada diri kita. Semoga cerita motivasi hidup di atas dapat mengajari kita untuk tak henti bersyukur.
kisah orang yang selalu bersyukur